Artikel Terbaru

Bagaimana Proses Penuaan Terjadi?


Bagaimana Proses Penuaan Terjadi?
Proses penuaan merupakan  proses fisiologi yang tak terhindarkan dan dialami setiap orang. bersifat irreversible yang meliputi seluruh organ tubuh, termasuk kulit. Ironisnya, proses penuaan ini dipandang sebagai hal yang menakutkan oleh kebanyakan orang, padahal ini akan terus berjalan seiring bertambahnya usia.

Jam biologis kita mulai berdetak saat kita lahir. Hingga ketika usia mencapai 30 tahun atau lebih, kita tumbuh dengan baik seperti saat usia sebelumnya. Misalnya, saat masih kanak-kanak, kita mampu mengatasi berbagai penyakit, begitu juga di saat remaja hingga dewasa. Setelah menginjak usia 30 tahun, kebanyakan dari kita mulai mengalami tanda-tanda penuaan, seperti kulit berkerut, rambut beruban, energi menurun, mudah lelah, adaptasi terhadap stres berkurang, respon kekebalan tubuh berkurang, massa otot menurun, gangguan pendengaran dan masalah penglihatan. Inilah tanda-tanda umum bagian dari tubuh yang mulai menua dan tentunya berkaitan dengan faktor genetika untuk mengetahui seberapa panjangkah rentang usia kita.

Secara alami, proses penuaan pasti dialami setiap orang. Paradigma baru menggambarkan bahwa ketidakseimbangan hormon, seperti HGH (Human Growth Hormone), estrogen, estradiol, testoteron dan sebaginya dapat memicu terjadinya penuaan dini.

Proses Kematian Sel Kulit
Sel-sel di dalam tubuh kita memiliki siklus biologis. Setiap sel tersebut memiliki program selnya masing-masing. Setiap sel disandikan oleh masing-masing genotipe. Ada banyak kode genetik yang sangat terkait proses ini. Kematian sel yang dinamakan 'apoptosis' terjadi dengan sendirinya secara alamiah. Sementara jika mengalami sakit ataupumn kelainan yang lain, maka akan terjadi kematian sel yang dinamakan 'nekrosis'. Kematian ini sangat tergantung dari individu itu sendiri, pola diet dan riwayat penyakit yang diderita. Diketahui bahwa kematian sel berlangsung setiap saat dan dipengaruhi berat badan seseorang, juga faktor lingkungan dan genetik.
 
Tahukah Anda bahwa kulit merupakan organ tubuh yang paling terekspos? Tidak seperti organ tubuh lain, perubahan morfologi atau fisiologi karena faktor penuaan dapat terlihat atau terdeteksi jauh lebih dini dibandingkan dengan organ lain yang tidak tampak. Berbagai faktor, baik faktor dalam maupun faktor luar, terutama paparan sinar matahari bisa mempengaruhi kecepatan proses penuaan dini pada kulit.

Jenis Penuaan Kulit
Penuaan kulit pada dasarnya terbagi atas dua proses besar, yaitu penuaan intrinsik atau penuaan kronolgi (chronological aging) dan penuaan ekstrinsik (photoaging). Penuaan intrinsik terjadi karena proses fisiologi dan terprogram secara genetik yang dipengaruhi faktor genetika, ras dan hormon. Sementara penuaan ekstrinsik terjadi karena radiasi sinar UV matahari dan efek buruk lingkungan yang mempercepat proses penuaan intrinsik.

Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan struktur, fungsi dan metabolik kulit seiring bertambahnya usia. Perubahan yang tampak pada permukaan kulit, diantaranya kerutan halus dan pucat, serta kulit menjadi kering dan tipis.

Penuaan karena proses photoaging adalah yang menyangkut berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit akibat paparan sinar matahari. Paparan yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah lapisan dermis. Jenis penuaan ini menghasilkan kerutan kasar, bersisik dan warna kulit yang tidak merata.

Telomer dan Penuaan
Penelitian terbaru melaporkan bahwa usia sel ditentukan oleh panjangnya telomer. Telomer ini adalah bagian ujung dari DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) linier yang menyusun kromosom. Meskipun termasuk untaian DNA, telomer berperan penting dalam menjaga kestabilan genom setiap sel. Dengan adanya telomer, penggandaan DNA yang berlangsung sebelum pembelahan sel dapat dilakukan secara tuntas.

Pemendekan telomer seiring dengan pembelahan sel telah berhasil dibuktikan secara ilmiah dengan proses penuaan. Kini, di Eropa sudah ada penanda telomer untuk tujuan anti-aging dan telah ditemukan pula enzim telomerase yang bisa meremajakan kembali sel-sel tubuh. Enzim ini berfungsi melindungi telomer dan mngurangi kerusakan DNA yang diyakini memberi kontribusi pada proses penuaan. Namun seiring dengan bertambahnya usia, produksi telomerase pada sel-sel semakin menurun, telomer juga memendek sehingga gagal melindungi DNA dari kerusakan.

Sel-sel dewasa tubuh kita tidak memiliki aktifitas telomerase. Telomerase hanya ditemukan pada stem cell (sel punca) yang menyebabkan sel induk dapat membelah diri berkali-kali tanpa mengalami pemendekan telomer ( atau mengalami pemendekan telomer tetapi jauh lebih lambat dibandingkan pemendekan telomer pada sel biasa). Tanpa aktifitas telomerase, sel akan mengalami pemendekan setiap pembelahan diri, sehingga organ  dan jaringan yang sering membelah (misalnya kulit dan saluran pencernaan) akan mengalami pemendekan telomer yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel yang jarang membelah diri, seperti sel-sel otak.

Berdasarkan penelitian laboratorium, sel dengan telomer yang terlalu pendek akan berhenti membelah diri, kemudian memasuki tahap atau mengalami kematian apoptosis. Diperkirakan hal seperti ini juga terjdi pada tubuh kita, di mana sel-sel yang sudah terlalu pendek telomernya akan berhenti memperbaharui diri, sehingga kita mengalami penuaan. Jadi, penuaan yang terjadi pada kita, salah satunya disebabkan oleh memendeknya telomer.

0 Response to "Bagaimana Proses Penuaan Terjadi?"